Advertisement
Asper BKPH Tritik, Kuntoro:
1143 PETANI PORANG DI DESA TRITIK
Dari seluruh sebaran tanaman porang di sela hutan jati Perhutani Nganjuk, saat ini konsentrasi terbanyak berada di desa Tritik, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.
"Luas lahan yang juga terdiri tanaman porang disini 528,85 hektare, dengan jumlah petani penggarapnya sebanyak 1.143 orang (KK)," kata Asisten Perhutani/ Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan (Asper/KBKPH) Tritik, Kuntoro di kantornya, Rabu (25/3/15) lalu.
Adapun sebaran terbanyak berada di area hutan lindung maupun di kawasan hutan produksi jati, dengan klasifikasi umur ke 4 (KU IV) yaitu lokasi tegakan jati yang minimal berumur 40 tahun.
Pada lokasi-lokasi tersebut, keberadaan tanaman porang yang tumbuh alami, mulai dikenal orang sejak tahun 1960-an.
Sedangkan budidaya tanaman porang di bawah tegakan lainnya, mulai dilakukan masyarakat desa setempat sejak tahun 2000-an.
Para petani itu rata-rata memiliki tanaman porang di sela tegakan jati, seluas 05 hektare.
"Pada tahun 2012 ada 113 petani dari jumlah 1.143 orang itu yang kemudian minta ijin penambahan luas tanaman porangnya untuk pengembangan," katanya.
Biaya tanam porang pada 2012, kata para petani itu, konon berkisarRp2 juta.
Potensi pendapatan petani porang diperoleh dari penjualan berupa umbi maupun kathak. Memanen umbinya untuk dijual berarti mencabut dan mematikan tanamannya. Sedangkan "kathak" itu semacam biji buah di ketiak daun. Baik umbi maupun katak punya nilai jual.
Untuk umbi baru dapat dipanen setelah melalui minimal 3 tahun masa tumbuh. Sedangkan biji katak dapat dipetik per tahun sejak satu tahun masa tumbuh porang. Hasil umbi per pohon saat dipanen minimal 1 kilogram beratnya. Sedangkan katak, per pohon hasilnya paling 1ons Umbi untuk dikonsumsi sedangkan katak untuk ditanam.
"Harga umbi saat ini (bukan musim kemarau) Rp3000 per kilogram. Harga katak, antara 25 ribu sampai 60 ribu per kilogram," ungkapnya.
Kathak yang jatuh sendiri biasanya langsung tumbuh jadi tanaman regenerasi, sehingga setelah panenan tanaman pertama yang sudah masuk masa tumbuh tiga tahun, selanjutnya setiap tahun bisa panen umbi juga dari proses regenerasi alamiah kathak yang jatuh dan tumbuh sendiri itu.
"Kathak yang akan dijual adalah yang sengaja dipetik sebelum jatuh sendiri. Per pohon terdapat antara 10 sampai 20 biji katak," tutur Kuntoro.
Tanaman porang termasuk jenis yang tidak banyak menuntut proses pemeliharaan yang rumit. Perlakuannya minimal hanya berupa sekadar pembersihan rutin dari serasah daun jati yang berguguran, untuk kelancaran pertumbuhan tanaman regenerasinya.
Tanaman porang juga secara alamiah mampu mengalahkan rerumputan lainnya, sehingga di lahan sela tegakan jati, rumput tidak akan sempat tumbuh apabila disitu juga ada porang. (SJTE 150331 Sel)